CANTIKA.COM, Jakarta – Mar Galceran membuat tonggak sejarah politik di Spanyol ketika ia menjadi anggota parlemen pertama yang menderita penyakit tersebut Sindrom Down. Pada usia 45 tahun, ia terpilih menjadi anggota dewan regional Valencia dengan tekad yang kuat untuk diakui kemampuannya dan bukan kecacatannya.
Perjalanan Galcerán menuju pencapaian bersejarah ini memakan waktu puluhan tahun, ditandai dengan advokasinya untuk memasukkan individu dengan disabilitas intelektual dalam debat publik.
Mar Galcerán tercatat dalam sejarah politik Spanyol sebagai anggota parlemen pertama yang menderita Sindrom Down. Pria berusia 45 tahun, yang terpilih sebagai anggota Dewan Regional Valencia, bertekad untuk diakui kemampuannya, bukan kecacatannya.
Selama beberapa dekade, ia memperjuangkan agar penyandang disabilitas intelektual menjadi bagian dari perbincangan. Namun, kemajuan yang dicapainya baru-baru ini ditunjukkan ketika Mar Galcerán menjadi anggota Parlemen Spanyol pertama yang menderita sindrom Down.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya kepada Guardian. “Masyarakat mulai melihat bahwa penderita Down Syndrome mempunyai banyak kontribusi. Tapi itu masih sangat jauh.”
Prestasi Mara Galceran yang ingin dilihatnya sebagai pribadi
Prestasinya telah diraih selama puluhan tahun. Ketika Galcerán berusia 18 tahun, dia bergabung dengan Partai Rakyat (PP) yang konservatif setelah dia tertarik pada partai tradisional.
Lambat laun ia naik pangkat di jajaran aparat partai. Tekadnya membuahkan hasil pada Mei lalu ketika ia menduduki peringkat ke-20 dalam daftar calon kepala daerah di Valencia.
Segera ada laporan bahwa Galcerán memenangkan kursi di parlemen daerah. “Selamat datang Mar,” tulis pemimpin wilayah PP Carlos Mazón di media sosial. “Kabar baik bagi politik, mengatasi hambatan.”
Keberhasilan ini melambungkan Galcerán ke posisi teratas di antara sedikit penderita sindrom Down yang berhasil mengatasi hambatan untuk memasuki dunia politik. Pada tahun 2020, Éléonore Laloux menjadi orang pertama dengan kelainan genetik di Prancis yang terpilih menjadi anggota dewan kota di kota utara Arras, sementara orang Irlandia Fintan Bray dipuji karena membuat sejarah setelah terpilih menjadi anggota politik pada tahun 2022.
Di Spanyol, jalur Galcerán dalam politik dibuka oleh Ángela Bachiller, yang pada tahun 2013 menjadi anggota dewan kota Spanyol pertama yang menderita sindrom Down di kota utara Valladolid.
Namun, Galcerán mungkin menjadi orang pertama di Eropa yang bergabung dengan parlemen regional atau nasional, menurut Federasi Down Syndrome Spanyol.
“Kami belum pernah mendengar tentang orang lain,” kata Agustín Matía Amor dari Down España. “Ini adalah langkah maju yang besar dan contoh nyata dari inklusi.”
Dia dengan cepat menunjukkan bahwa keberhasilan ini juga merupakan cerminan dari dekade yang dihabiskan Galcerán dalam upaya meningkatkan status penderita sindrom Down di Spanyol. Galcerán telah bekerja selama lebih dari 20 tahun sebagai pegawai negeri di Valencia, dan yang terbaru adalah membantu menciptakan kebijakan inklusif, menambah empat tahun yang ia habiskan sebagai ketua Asindown, sebuah organisasi di Valencia yang didedikasikan untuk membantu keluarga dengan anak-anak dengan sindrom Down. .
“Ini adalah kabar baik dan merupakan pengakuan atas karyanya serta berbagai inisiatif yang telah ia ikuti,” kata Matía Amor. “Ini adalah contoh bagus tentang apa yang mungkin terjadi.”
Meskipun pengambilan sumpah Galcerán pada bulan September dipuji oleh media Spanyol, reaksi dari netizen beragam, katanya. Segala macam hal bisa ditemukan di media sosial, ujarnya. “Ada orang yang mendukung saya. Tapi ada juga yang menganggap saya tidak mampu. Tapi mereka adalah orang yang tidak mengenal saya atau latar belakang saya.”
Ketika dia mengetahui peran barunya, dia menggambarkannya sebagai tanggung jawab yang sangat besar. “Saya ingin belajar bagaimana melakukannya dengan baik, untuk warga Valencia, dan yang lebih penting, bagi kami yang memiliki kemampuan berbeda.”
Akhir kata, ia berharap kehadirannya di DPRD dapat membantu menghilangkan berbagai prasangka yang masih melekat di masyarakat, khususnya terhadap penderita Down Syndrome. “Saya ingin orang-orang melihat saya sebagai pribadi, bukan hanya karena kecacatan saya.”
Pilihan Editor: Dipandu oleh NDSS, berikut detail desain Barbie Down Syndrome
WAKTU INDIA | PENJAGA
Hallo sahabat cantik, ayo update informasi dan inspirasi untuk para wanita Telegram yang indah
Quoted From Many Source